Minggu, 05 September 2010

Kota Pintar, Putrajaya

Saya menemukan artikel yang menurut saya cukup menarik, yaitu pembangunan kota Putrajaya yang dikenal sebagai Kota Pintar di Malaysia.

Berikut ini merupakan review mengenai artikel tersebut, yang ditujukan sebagai tugas mata kuliah Morfologi dan Arsitektur Kota.

Putrajaya merupakan salah satu kota di negara Malaysia. Kota ini terletak 25 km dari Kuala Lumpur dan 20 meter dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Yakni wetland pertama yang dikerjakan Malaysia. Apa yang dimaksud dengan wetland adalah daerah yang menjadikan air sebagai faktor utama yang memengaruhi lingkungan serta jenis-jenis kehidupan tanaman dan hewan di dalamnya. Keaadaan ini terjadi karena muka air berada di atau dekat permukaan tanah, atau jika lahan tersebut tertutup air dangkal.

Putrajaya mulai dibangun pada 1997 di Lembaha Chuan dan Sungai Bisa. Wilayah ini dulunya merupakan perkebunan kelapa sawit yang disebut daerah Ladang Perang Besar. Pembangunan diawali dengan pendirian Masjid Putra yang mampu menampung 15.000 orang. Kawasan ini dirancang sebagai Kota Administratif Pemerintah Federal Malaysia yang modern dan terprogram dengan baik. Ladang Perang Besar disetujui sebagai lokasi pembangunan Putrajaya karena letaknya yang strategis, yakni sepanjang koridor pertemuan antara Kuala Lumpur dengan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Sepang. Disamping itu, juga sebagai penghubung ke aktivitas Multimedia Super Corridor (MSC)-Cyberjaya dan mendekatkan Putrajaya dengan teknologi.

Putrajaya dikenal sebagai Kota Pintar. Mengapa? Karena ada kawasan khusus yang ditujukan untuk mengonservasi lingkungan. Sebagai kawasan baru yang dikonsep sebagai kota pintar, daerah itu mampu menciptakan komunitas yang terintegrasi menyeluruh secara elektronis dengan produksi dan pelayanan dapat diakses kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja.

Kota Putrajaya terbagi menjadi beberapa kawasan, yaitu:

1. Kawasan Pemerintah, kawasan ini merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi pembangunan sejumlah kantor administrasi Pemerintah Federal, termasuk kompleks kantor perdana menteri beserta kantor kementerian. Kawasan ini terdiri atas beberapa elemen utama, yaitu kaveling pemerintah, Persiaran Perdana, Dataran Putra, Putra Mosque, dan Putra Bridgre.

2. Kawasan Pembangunan Campuran, merupakan kawasan pertama yang terdapat di sumbu boulevard. Bentuk dan arsitekturnya memberi satu karakter perkotaan kepada boulevard.

3. Kawasan Civic dan Budaya, menyediakan tempat untuk relaksasi. Kawasan ini diletakkan di bagian tengah di sepanjang boulevard dan jembatan. Kawasan ini dialokasikan untuk ruang terbuka dan public squares.

4. Kawasan Komersial, kawasan ini direncanakan untuk pembangunan gedung-gedung berlantai banyak dan berkepadatan tinggi. Kawasan ini akan terlayani secara baik oleh jaringan lokal, ruang-ruang terbuka, dan kantong-kantong taman (pocket parks).

Dari cuplikan artikel di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa kota Putrajaya dapat dijadikan contoh sebagai kota pintar yang dapat digunakan untuk memperbaiki kota metropolis kita yaitu Jakarta. Jakarta telah memiliki pembagian kawasan seperti halnya Putrajaya, tetapi masih perlu diperbaiki lagi ruang terbuka hijaunya. Karena di Jakarta sering berdiri perumahan-perumahan elite baru di lahan yang harusnya bisa dijadikan sebagai tempat konservasi lingkungan.